Disebuah rumah ersalin,seorang bapak muda bernama jaja nampak gelisah menunggu kehadiran putra pertamanya.tak berselang lama keluarlah bidan sri.dengan membawa banyi yang baru lahir. Terjadilah percakapan kecil
Bida:”selamat ya pak putra bapak lahir normal”
Jaja:”terima kasih bu bidan”
Bidan:”ngomung ngomong udah punya nama untuk anak bapak”
Jaja:”oh... sudah bu.. namanya JASTIN BIBER”
Bidan:”wah.... bapak atau ibunya yang nga-fens?”
Jaja:”nggak ko’.... itu Cuma sngkatan dari JAJA SAMA TITIN BIKINNYA WAKTU DI JEMBER”
Disebuah rumah ersalin,seorang bapak muda bernama jaja nampak gelisah menunggu kehadiran putra pertamanya.tak berselang lama keluarlah bidan sri.dengan membawa banyi yang baru lahir. Terjadilah percakapan kecil
Bida:”selamat ya pak putra bapak lahir normal”
Jaja:”terima kasih bu bidan”
Bidan:”ngomung ngomong udah punya nama untuk anak bapak”
Jaja:”oh... sudah bu.. namanya JASTIN BIBER”
Bidan:”wah.... bapak atau ibunya yang nga-fens?”
Jaja:”nggak ko’.... itu Cuma sngkatan dari JAJA SAMA TITIN BIKINNYA WAKTU DI JEMBER”
Disebuah rumah ersalin,seorang bapak muda bernama jaja nampak gelisah menunggu kehadiran putra pertamanya.tak berselang lama keluarlah bidan sri.dengan membawa banyi yang baru lahir. Terjadilah percakapan kecil
Bida:”selamat ya pak putra bapak lahir normal”
Jaja:”terima kasih bu bidan”
Bidan:”ngomung ngomong udah punya nama untuk anak bapak”
Jaja:”oh... sudah bu.. namanya JASTIN BIBER”
Bidan:”wah.... bapak atau ibunya yang nga-fens?”
Jaja:”nggak ko’.... itu Cuma sngkatan dari JAJA SAMA TITIN BIKINNYA WAKTU DI JEMBER”