Sabtu, 03 Desember 2011

Celurit Di Pertuhankan


Kapan Celuritku tak bersembah darah
Kapan Celuritku tak terasah Air Mata
Kapan dan terus kapan
Kulihat Celurit di agungkan
Terpampang di dinding penuh kebanggaan
Laksana Tuhan yang di agungkan
Seakan di ujung Celurit nyawa di letekkan
Bentuk tanda tanya
Bukan berarti tanya Ajal
Namun goresan Takdir dan Ajal
Tertoreh di tangan Tuhan
Saat Celurit dipertuhankan
Darah sana sini berceceran
Seakan hidup penuh tangisan
Pertumpahan darah jadi kebanggaan
Bukan ini yang kuharapkan
Tapi perdamaian
Biarkan celurit tinggal sebuah nama
Yang tak melibatkan kematian

0 komentar:

Posting Komentar